Pengukuhan kepengurusan ST. Kawula Wisuda periode 2023-2025


Pada hari Senin 6 Februari 2023, dilaksanakan acara pengukuhan kepengurusan ST. Kawula Wisuda Br.Kulub periode 2023-2025.

Dalam acara pengukuhan kepengurusan di hadiri oleh para prajuru Adat Br. Kulub beserta Bapak Kades Tampaksiring I Made Widana.  Adapun komunitas anak Peduli Lingkungan “PELIK”  yang mengisi acara dengan menampilkan tari Panyembrama sebagai penyambutan yang menandakan dimulainya acara.

Selanjutnya…..?

Komunitas Anak Peduli Lingkungan Kulub – PELIK


Menjaga kebersihan lingkungan dari sampah  plastik tidaklah mudah. Dikarenakan masih banyak adanya pemakaian plastik yang begitu banyak dikehidupan kita sehari-hari.

Salah satu upaya yang sudah dilakukan oleh komunitas Peduli Lingkungan Kulub ( PELIK ) adalah melakukan kegiatan memunggut sampah plastik secara rutin yang ada di lingkungannya.  Komunitas ini bergerak secara sukarela atas kesadaran serta kepedulian terhadap lingkungan dari  bahaya sampah plastik. Sampah-sampah plastik yang mereka punggut/ambil akan dipisahkan dengan sampah plastik lain, seperti bekas botol plastik yang dapat didaur ulang serta punya nilai ekonomis. Komunitas ini didominasi oleh Anak-anak sekolah (SD). Kegiatan ini, patut Kita apresiasi sebagai tindakan nyata dan kepedulian mereka terhadap lingkungan yang bisa ditumbuhkan dari sejak dini. Seperti membuang sampah pada tempatnya serta bahaya sampah plastik terhadap lingkungan.

Memilah sampah dan botol bekas
anak-anak PELIK

Terbentuknya komunitas Peduli Lingkungan Kulub ini, ide dari Bapak I Wayan Buda sebagai  pelopor terbentuknya komunitas “PELIK”

Komunitas “PELIK” ini mendapat dukungan dari berbagai pihak diantaranya : Kelian Banjar dinas kulub, serta 12 Kelian Banjar dinas di Desa Tampaksiring, Bendesa adat kulub, Bendesa adat Tampaksiring, Perbekel Tampaksiring Bapak I Made Widana beserta Ibu, Ketua DPRD Gianyar Drs. I Wayan Tagel Winarta beserta Ibu, Bapak Bupati Gianyar I Made Mahayastra, SST.Par., M.A.P., beserta Ibu, Ibu Ratna selaku anggota DPRD Gianyar,  Bapak Kadek Diana selaku anggota DPRD Provinsi Bali, Bapak Nyoman Parta selaku anggota DPR RI, Komisioner KPPAD Propinsi Bali ( Kd Ariasa), Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto, yayasan Alit Indonesia, Yayasan Bumi Sasmaya, Mulung Parahita, Bapak I made Janur Yasa, dan beberapa warga masyarakat Kulub, Tampaksiring.

Bersama Bapak Nyoman Parta selaku anggota DPR RI
Bersama Bapak I Made Widana selaku Perebekel Desa Tampaksiring
Kak Seto dan Komunitas Anak PELIK

Kegiatan komunitas Anak-anak Peduli Lingkungan Kulub ” PELIK”  juga pernah di ekspos di media cetak dan elektronik, Bali TV, KPPAD TV, Bali exspress, ANTARA

Komunitas Anak PELIK

Komunitas Anak Peduli Lingkungan PELIK – melakukan kegiatan Aksi Bersih-bersih Pantai


Bangkitkan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan melalui aksi bersih-bersih pantai di pantai Saba-Gianyar. Ratusan anak-anak memadati Pantai Saba, Gianyar, Bali. Mereka datang dari berbagai komunitas anak peduli lingkungan, untuk membersihkan sampah, khususnya sampah plastik di areal pantai Saba. Penggagas kegiatan yang kerap tampil dalam kegiatan yang berkaitan dengan isu lingkungan, I Nyoman Parta, secara rutin mengajak generasi muda untuk tetap peduli lingkungan.

Penggagas kegiatan yang kerap tampil dalam kegiatan yang berkaitan dengan isu lingkungan, I Nyoman Parta, secara rutin mengajak generasi muda untuk tetap peduli lingkungan. Anggota DPR RI yang juga pembina Yayasan Anak Tangguh mengatakan, komunitas ini telah berdiri sejak 7 juli 2007. Artinya, 15 tahun sudah ia menggabungkan anak-anak dengan semangat yang tinggi dan rasa tanggung jawab akan keberlangsungan alam, telah tertanam sejak dini.

Pada kegiatan ini Kak Seto, juga turut serta dalam aksi bersih sampah plastik. Kak Seto yang getol berkegiatan sebagai pemerhati anak ini, senang dan bangga akan semangat yang dimiliki oleh anak-anak. Dalam kesempatan tersebut Kak Seto juga memberikan edukasi anak-anak melalui dongeng dan lagu.

Sementara itu, anak-anak pun senang dengan adanya kegiatan ini. Mereka berharap mampu menularkan semangat ini ke pelosok negeri untuk menjaga keberlangsungan ekosistem dari bahaya sampah plastik.

Selain membersihkan sampah plastik dan berdongeng, aksi ini juga diisi dengan pelepasan tukik hingga penyu sebagai bentuk kesadaran manusia akan kelestarian hewan langka.